Sunday, August 17, 2014

SEDIKIT UCAPAN



Indonesia kaya rasa, nano katanya..
Dari keramahtamahan rakyatnya, hingga korupsi besar- besaran pemimpin bangsa
Indonesia milik bersama baik ketinggian maupun kedalaman, baik hitam atau putih fenomena didalamnya..

          Hari ini umur saya tepat 19 tahun 19 hari ketika indonesia tepat berumur 69 tahun. Hari ini seluruh pelosok negeri merayakan kemerdekaan. Mari Berbahagia!
Enam puluh sembilan tahun lamanya tahun-tahun yang menggambarkan putih harapan dan merah darah. Semoga semakin dewasa semakin mampu menyempurnakan kata yang disebut merdeka. Hari ini pasti banyak sekali harapan baik dari saya  para mahasiswa maupun para purnawirawan serta seluruh rakyat yang mewarnai keragaaman Indonesia. Saya berharap dalam pendewasaan umur Indonesia yang bertamabah kita semua mampu saling merangkul mengingatkan dan bersama - sama menyempurnakan reformasi. Harusnya begitu bersama karena kita tumbuh dan hidup dalam naungan yang serupa. Ucapan terimakasih yang tak terhingga untuk para pejuang dan pemimpin bangsa di masa lampau yang telah membangun peradaban se kompleks ini di Indonesia tercinta. Semoga kita selalu amanah dengan cinta yang sama untuk memerdekakan kemerdekaan...

Selamat Ulang Tahun saudara se Negara...
Kalian  ku peluk,






Wednesday, August 13, 2014

Untuk Bapak..


            Sidang di Mahkamah Konstitusi masih berlangsung. Demo di depan MK sampai sekarang juga masih dilaksanakan. Berbagai media baik stasiun TV maupun media sosial masih ramai membicarakan sidang putusan hakim dalam pesta politik ini. Banyak yang mengatakan ba bi bu ada yang mengatakan a i u e o saya hanya bisa memperhatikan.
Sisi satunya bilang ada yang curang belum puas atas keputusan, sisi yang lain bilang Bapak itu nggak bisa ikhlas atau legowo, ada juga yang saling adu kebenaran dan kecintaan terhadaap Bapak idolanya masing- masing. Namanya juga idola pasti melakukan hal yang benar dan baik untuk idola masing- masing. Semoga cinta mereka dengan Bapak idoalanya tidak bertepuk sebelah tangan. Semoga kecintaan mereka masih mengingat kewarasan.

            Kemarin saya juga menjadi salah satu dari mereka. Bahkan menjadi salah satu tim kemenangan salah satu Bapak bersama teman kuliah. Saya ikut meninggikan, memuja serta mengaggungkan Bapak saya itu karena saya yakin cinta saya terhadapnya tidak akan bertepuk sebelah tangan begitupula untuk rakyat Indonesia. Tapi ya namanya juga kehidupan cepat sekali berevolusi cepat sekali berubah. Bumi kan nggak diam  semuanya ikut bergerak dengan rotasinya saya pun juga begitu. Hari ini saya ingin jadi pemerhati saja melihat dari layar TV, laptop, handphone dan media lain mengenai perkembangan kedua Bapak yang akan menafkai kita semua. Yang  katanya akan memimpin merubah semua gerak politik, ekonomi,sosial, budaya,IPTEK dan lain sebagainya pokoknya bisa bikin kita makmur dan nggak merasa terjajah lagi lah...
           
            Kadang merasa prihatin saja ketika ada salah satu pemuja Bapak calon satunya merecoki Bapak calon yang lain. Idola sih idola tapi jangan gitu lah sama – sama rakyat Indonesia kan? Sama- sama merasakan sari pati dan segala hal di Negeri yang sama juga.  Kita kan Saudara lahir pada Ibu yang sama, Ibu pertiwi. Memang susah jadi pemerhati bisanya cuma lihat beberapa orang saling serbu-serbuan kata-kata tidak hanya di Mahkamah Konstitusi di Media juga nggak kalah ramainya. Tugas saya sudah selesai saya juga sudah ikut memilih sudah jadi timsukses pula, jadi saya rasa cukup dengan doa agar Bapak Indonesia nanti cintanya sama saya dan rakyat indonesia tidak bertepuk sebelah tangan.

            
            Untuk kedua Bapak presiden dan wakilnya nanti saya harap bisa peka. Peka terhadap anak-anaknya di Indonesia atas segala permasalahan. Memang tidak mudah tapi dengan cinta saya yakin Bapak presiden akan berhasil 5 tahun mendatang. Saya juga berharap Bapak presiden menafkahi kami rakyat indonesia sesuai hati dan kecintaan tanpa dibonekai oleh berbagai pihak maupun partai politik yang bisa saja mementingkan perutnya sendiri, mementingkan eksistensi dan kebahagiaannya sendiri. Semoga tidak  saya ngeri sendiri membayangkan kalau Bapak presiden nanti di bonekai orang lain nanti rakyat bisa cemburu pak...

             Saya berdoa Bapak presiden bisa memimpin kami dengan baik dengan rasa sayang dan akan selalu menepatin sumpah diatas kitab sucinya nanti. Sehingga saya bangga memiliki presiden seperti Bapak  tanpa perlua lagi memperhatikan angka satu atau dua.  “Memimpinlah dengan hati dan segenap jiwa pak dengan cinta untuk anak anak yang lahir di rahmi ibu yang sama” (Ibu Pertiwi)

MAHESWARI

Setelah sekian lama vakum dalam rutinitas ini akhirnya saya kembali dengan wujud baru, dengan tubuh yang baru dan dengan hal yang mungkin lebih segar  semoga tak ada lagi hal labil. Bagai Ibu yang baru  melahirkan saya menamainya MAHESWARI  yang berarti dalam bahasa sansekerta adalah surga. Bukankah setiap manusia pasti mendambakan surga???
Saya berharap semoga dengan adanya Maheswari saya bisa melakukan rutinitas ini kembali dan melakukannya dengan lebih bijak tanpa ada kelabilan macam anak remaja seperti kemarin. Umur saya sudah dua puluh tahun dikurangi satu alangkah  lebih baiknya jika saya mengisi Maheswari dengan berbagai hal yang jauh dari egoisme bukan???
Saya ingin membesarkan Maheswari menjadi lebih sempurna.. Semoga selalu ada kesempatan
Ketahuilah kalian bukan sekadar sahabat tapi saudara...

Saya tidak punya banyak harapan untuk kalian para pembaca dan pemerhati yang bisa datang dan pergi. Semoga Maheswari bisa terus tumbuh seiring dengan bantuan doa dan support kalian...

terimakasih telah  mau menjadi pemerhati

                 N