Dan lalu...Sekitarku tak mungkin lagi kini...Meringankan
lara
Bawa aku pulang, rindu!Segera!

Kalimat
diatas merupakan beberapa cuplikan lirik lagu favorit saya dari float berjudul
pulang. Berbicara soal pulang saya
memang sedang merindukan kampung halaman merindukan kota seberang serta ketiga
orang yang paling spesial dalam
kehidupan saya kedua orang tua dan adik saya. Seseorang teman pernah mengatakan
kepada saya “Tidak ada orang yang benar- benar tulus ada untuk kita kecuali ke
dua orang tua Bapak dan Ibu”. Pun begitu kepada saya bukan karena saya tidak
memercayai ketulusan mereka yang berada disekeliling saya, hanya saja tingkatan
ketulusan mereka mungkin berbeda-beda. Dan sekarang saya masih tetap meyakini
ketulusan paling murni selalu dimenangkan oleh Bapak dan Ibu.
Ada
sebuah buku yang pernah saya baca bahwasanya dunia modern sekarang ini telah
mengubah segala pola kehidupan manusianya. Saya sangat berterimakasih atas
orang- orang di luar sana yang begitu pintarnya menciptakan berbagai penemuan hebat
untuk kemudahan manusia dalam kehidupan modern ini. Sayangnya kehidupan sosial
yang mereka ciptakan masih belum bisa memanusiakan manusia. Begitu juga denga
saya, saya sudah ikut masuk dengan tatanan modern abad milenium ini.
Kehidupan modern bisa jadi
membuat kebanyakan orang melupakan sekelilingnya. Memikirkan diri sendiri
adalah ciri seorang yang telah masuk dalam lingkaran modern. Memang seorang
harus bertahan hidup dengan memenuhi segala kebutuhun dalam dirinya, tapi
alangkah lebih baiknya jika kita tidak mendahulukan ego. Akan lebih
menyenangkan ketika seorang manusia lebih peka dan peduli terhadap sekelilingnya
bukankah agama telah menganjurkan hal yang demikian. Hal yang lain yang bisa
diperhatikan ketika sekarang ini banyak sebagian manusia melakukan interaksi
sosial seperti berteman karena suatu kepentingan. Tapi memang melakukan
pertemanan adalah hal yang penting dalam hidup dan akan terlihat membahagiakan
ketika sebuah pertemanan dibarengi dengan ketulusan tidak ada unsur kepentingan
seperti parpol yang lagi ramai meperbinacangkan masalah RUU PILKADA di televisi.
Menurut Ayu Utami pada sebuah
bukunya. Apalah hal yang paling menyenangkan di dunia ini? Menurutnya memiliki
teman-teman yang tidak punya kepentinga kecuali berteman itu sendiri. Memiliki
teman- teman yang lucu, tulus dan menyenangkan. Itulah kekayaan paling asyik di
dunia. Manusia memang butuh bermasyarakat maupun berteman karena di dunia yang
bulat ini semua tidak bisa dibeli misalnya udara, air bersih serta jalanan.
Kita harus berbagi dengan orang lain. Maka dari itu dibutuhkan masyarakat yang
sehat yang tidak saling sikut untuk mendaptakan yang mereka inginkan. Semuanya
saling berbagi.
Mengapa kita harus bersaing? Bersaing memang perlu, tapi alangkah
mengerikan persaingan dalam masyarakat modern saat ini persaingan tidak lagi
sportif. Kita harus bersaing, karena sumber semakin sedikit dan manusia semakin
banyak. Gandhi pernah berkata : bumi ini cukup untuk kita semua, tapi tidak cukup untuk keserakahan
kita. Dan itu memang terjadi pada masyarakat modern.
Menurut saya manusia dan alam
adalah satu. Kita sama- sama hidup dan berkembang dalam rotasi yang sama. Alam
bisa menitipkan tanda pada manusia dalam hal kehidupan. Sayangnya masyarakat
sekarang kurang peka. Kurang bisa memahami tanda-tanda alam. Contohnya masyarakat tradisonal jaman dahulu
mampu membaca tanda –tanda terjadinya bencana alam karena alam memberikan
pertanda bagi manusia. Selain itu orang jaman dahulu selalu menghormati
keberadaan apa yang ada di alam. Misalnya mengeramatkan keberadaan pohon
sehingga tidak ada lagi penebangan liar yang efeknya adalah global warming
seperti sekarang ini. Masyarakat modern harusnya belajar pada pola sosial masyarakat
tradisonal yang menghormati sekelilingnya.
Hendaknya kita sebagai seorang
yang hidup dalam kehidupan modern harus terus belajar untuk meciptakan
kehidupan sosial yang baik tanpa harus menuai kepentingan di dalamnya serta menciptakan
setiap ketulusan dan memperhatikan hal hal yang ada. Agar kedamaian terus
tercipta dalam kehidupan dan tidak ada lagi yang namanya perang dan perpecahan.
Begitupun dengan saya. Saya akan terus belajar menjadi perbadi modern yang baik
karena pada dasarnya kehidupan ini adalah untuk terus belajar.