Monday, September 29, 2014

Katanya berdiri di Surga







 Sedang berdiri di atas model surga katanya..
Bukan benua 4 musim atau benua hitam yang selalu diselimuti debu
Katanya tempat saya ini model surga yang diberikan Tuhan..
Asia tenggara yang membentangkan kebesarannya lewat Indonesia
Menyadarkan betapa setiap manusia yang tinggal harus bersyukur karena ke indahan alam dari tempat ter -tinggi hingga ter-rendah..
Namun titik titik tertinggi bumi selalu mengajarkan bahwa manusia hanyalah zarah dibanding alam semesta

Dan titik-titik terendah yang gelap sekalipun menunjukkan bahwa hanya sedikit yang kita tahu
Demi gunung dan seluruh penciptaan alam semesta
Bahwasanya saya sadar pecinta alam sejati bukanlah saya
Bahwa semoga selalu ada waktu untuk belajar pada setiap perjalanan
Sehingga kau akan sadar bahwa Tuhan Maha romantis


      
Sepetember, 23:28 WIB

Sunday, September 28, 2014

SAYA TAKUT JADI MODERN



Dan lalu...Sekitarku tak mungkin lagi kini...Meringankan lara
Bawa aku pulang, rindu!Segera!


              Kalimat diatas merupakan beberapa cuplikan lirik lagu favorit saya dari float berjudul pulang.  Berbicara soal pulang saya memang sedang merindukan kampung halaman merindukan kota seberang serta ketiga orang yang paling  spesial dalam kehidupan saya kedua orang tua dan adik saya. Seseorang teman pernah mengatakan kepada saya “Tidak ada orang yang benar- benar tulus ada untuk kita kecuali ke dua orang tua Bapak dan Ibu”. Pun begitu kepada saya bukan karena saya tidak memercayai ketulusan mereka yang berada disekeliling saya, hanya saja tingkatan ketulusan mereka mungkin berbeda-beda. Dan sekarang saya masih tetap meyakini ketulusan paling murni selalu dimenangkan oleh Bapak dan Ibu.
            Ada sebuah buku yang pernah saya baca bahwasanya dunia modern sekarang ini telah mengubah segala pola kehidupan manusianya. Saya sangat berterimakasih atas orang- orang di luar sana yang begitu pintarnya menciptakan berbagai penemuan hebat untuk kemudahan manusia dalam kehidupan modern ini. Sayangnya kehidupan sosial yang mereka ciptakan masih belum bisa memanusiakan manusia. Begitu juga denga saya, saya sudah ikut masuk dengan tatanan modern abad milenium ini.  
            Kehidupan modern bisa jadi membuat kebanyakan orang melupakan sekelilingnya. Memikirkan diri sendiri adalah ciri seorang yang telah masuk dalam lingkaran modern. Memang seorang harus bertahan hidup dengan memenuhi segala kebutuhun dalam dirinya, tapi alangkah lebih baiknya jika kita tidak mendahulukan ego. Akan lebih menyenangkan ketika seorang manusia lebih peka dan peduli terhadap sekelilingnya bukankah agama telah menganjurkan hal yang demikian. Hal yang lain yang bisa diperhatikan ketika sekarang ini banyak sebagian manusia melakukan interaksi sosial seperti berteman karena suatu kepentingan. Tapi memang melakukan pertemanan adalah hal yang penting dalam hidup dan akan terlihat membahagiakan ketika sebuah pertemanan dibarengi dengan ketulusan tidak ada unsur kepentingan seperti parpol yang lagi ramai meperbinacangkan masalah RUU PILKADA di televisi.
            Menurut Ayu Utami pada sebuah bukunya. Apalah hal yang paling menyenangkan di dunia ini? Menurutnya memiliki teman-teman yang tidak punya kepentinga kecuali berteman itu sendiri. Memiliki teman- teman yang lucu, tulus dan menyenangkan. Itulah kekayaan paling asyik di dunia. Manusia memang butuh bermasyarakat maupun berteman karena di dunia yang bulat ini semua tidak bisa dibeli misalnya udara, air bersih serta jalanan. Kita harus berbagi dengan orang lain. Maka dari itu dibutuhkan masyarakat yang sehat yang tidak saling sikut untuk mendaptakan yang mereka inginkan. Semuanya saling berbagi.
            Mengapa kita harus bersaing?  Bersaing memang perlu, tapi alangkah mengerikan persaingan dalam masyarakat modern saat ini persaingan tidak lagi sportif. Kita harus bersaing, karena sumber semakin sedikit dan manusia semakin banyak. Gandhi pernah berkata : bumi ini cukup untuk kita semua, tapi tidak cukup untuk keserakahan kita. Dan itu memang terjadi pada masyarakat modern.
            Menurut saya manusia dan alam adalah satu. Kita sama- sama hidup dan berkembang dalam rotasi yang sama. Alam bisa menitipkan tanda pada manusia dalam hal kehidupan. Sayangnya masyarakat sekarang kurang peka. Kurang bisa memahami tanda-tanda alam.  Contohnya masyarakat tradisonal jaman dahulu mampu membaca tanda –tanda terjadinya bencana alam karena alam memberikan pertanda bagi manusia. Selain itu orang jaman dahulu selalu menghormati keberadaan apa yang ada di alam. Misalnya mengeramatkan keberadaan pohon sehingga tidak ada lagi penebangan liar yang efeknya adalah global warming seperti sekarang ini. Masyarakat modern harusnya belajar pada pola sosial masyarakat tradisonal yang menghormati sekelilingnya.
            Hendaknya kita sebagai seorang yang hidup dalam kehidupan modern harus terus belajar untuk meciptakan kehidupan sosial yang baik tanpa harus menuai kepentingan di dalamnya serta menciptakan setiap ketulusan dan memperhatikan hal hal yang ada. Agar kedamaian terus tercipta dalam kehidupan dan tidak ada lagi yang namanya perang dan perpecahan. Begitupun dengan saya. Saya akan terus belajar menjadi perbadi modern yang baik karena pada dasarnya kehidupan ini adalah untuk terus belajar.